Hotel Gratis, Aku Tidak Lupa
Hari ini aku teringat kembali pada satu momen di masa muda yang diam-diam meninggalkan bekas di hati. Saat itu aku menginap di rumah tanteku—rumah yang besar dan indah. Tapi aku masih ingat jelas kata-kata pamanku saat tante sedang di luar. Ia berkata dengan nada serius: “Enak ya, nginep di sini kayak hotel gratis.” Bukan hanya paman yang berkata begitu, bahkan ada teman tante yang cerewet juga ikut-ikutan menyebutku “tamu hotel gratis.” Ditambah lagi dengan tuduhan bahwa tante terlalu sering membela kami dan bisa menyebabkan pertengkaran. Paman juga bilang bahwa sudah terlalu sering tante membantu keluarga mamaku. Kalimat-kalimat yang mungkin terdengar ringan di telinga orang lain, tapi bagiku yang masih muda saat itu, terasa seperti belati kecil yang menancap di hati. Aku hanya bisa tersenyum dan berkata, “Terima kasih atas segala kebaikan, Paman.” Karena apalagi yang bisa aku katakan? Aku tidak punya kuasa, tidak punya keberanian untuk membela diri. Aku tahu… saat itu keluarga kami ...