"Ku Bersyukur Bapa" Tulisan pertamaku di Interconnection Hostel Kuta Bali
... Tak ada lembah kelam yang tak kulewati tanpa hadirMu ...
Ku Bersyukur Bapa
Ku Bersyukur Tuhan buat kasih setiaMu di dalam hidupku.
Ku bersyukur ....
"Sudahkan Anda bersyukur hari ini ?"
Sore ini tepatnya pk. 17.10 lantunan pujian tersebut sungguh mengugah hati.
Tiba tiba muncul dorongan untuk menulis, jadi aku langsung menulis sambil duduk di meja kursi rotan dengan pemandangan indah kolam renang milik Interconnection Hostel.
Sesaat aku merasa sendu, karena sepi banget di hari Minggu ini, seperti no body at here.
Itu wajar karena yang lain sedang pergi ke Canggu atau tidur di kamarnya.
Puji Tuhan dengan menyetel lagu rohani merupakan suatu tindakan yang tepat, karena
berhasil mengubah mood yang semula 'merasa sepi' menjadi bersaat teduh "curhat" dengan my dear God lewat tulisan ini.
Tadi pagi aku bersyukur banget, Tuhan anugerahkan kesempatan ibadah live streaming.
Homili pastur muda yang entah siapa namanya sangatlah berkesan.
Tuhan serasa mengingatkan bahwa perpisahan tidak selalu buruk.
Seperti saat Tuhan Yesus meninggalkan para murid untuk kembali ke Rumah Bapa,
Yesus memberi amanat perpisahan yaitu Parakletos "Roh Kudus" bagi kita semua.
Di akhir homili, sang pastur pun mengingatkan agar kita secara khusus memohon karunia
untuk menjadi "Parakletos Parakletos kecil"
yaitu berdoa mohonkan diri kita berdaya guna, menjadi berkat bagi sesama dengan cara cara yang kreatif dan unik.
*"Parakletos" (bahasa Yunani) berarti pembela atau penolong. Dalam agama Kristen lazim digunakan sebagai Roh Kudus.
Aku pun merenung bagaimana dengan keputusanku merumahkan sementara 2 orang staf kantor di masa Covid 19 ini ?
Tadi sempat merasa bersalah.
Tapi aku percaya bahwa untuk saat ini itulah yang terbaik yang bisa coba diterapkan.
Hati nuraniku kembali berkata, "Oh God mungkin aku kurang mendoakan mereka.
Puji syukur, Roh kudus menginggatkanku untuk tetaplah berdoa kapanpun dimanapun.
Lewat tulisan ini ya Tuhan secara khusus ku berdoa
mohon pertolonganMu agar mereka yang bersusah hati, menderita kekurangan dan tentu saja yang sakit, dimana pun mereka berada jamahlah dengan kasihMu yang tak terbatas.
Saat mau mengakhiri tulisan, waktu sudah Pk. 17.20 dan tiba tiba lagu yang dipasang
diganti oleh seorang tamu dari Thailand menjadi lagu bahasa mereka.
Aku putuskan untuk mengakhiri cerita ini.
Ini adalah tulisan pertamaku sejak berada di Kuta Bali.
I feel happy can writing again and sure i wiil type at my blog.
Kiranya segala kemulian bagi nama Tuhan Yang Maha tinggi
Jesus loves you.
#Keep praying each others
Thanks being a part of my life
Tuhan Yesus sayang kita semua.
Kuta Bali, 17/05/2020
writing at Interconnection Hostel
with love, muach muach
Verena Lie
Comments
Post a Comment