IMLEK BERSAMA SAHABAT -2018 (Amsal 17:17)
Puji syukur pada Tuhan bahwa kita semua masih dapat merayakan hari Raya Imlek dengan suasana yang damai. Kiranya senantiasa diberkati kesehatan, kebaikan dan kemurahanNya.
Umumnya pada hari Imlek tentunya kita berkumpul bersama keluarga. Berhubung hari Imlek jatuh di hari Jumat, maka penulis pada kesempatan ini ingin berbagi kisah lain berkumpul bersama sahabat pada hari hari masih suasana Imlek .
Minggu siang, kami berkumpul di gereja dan berangkatlah memesan mobil via on line menuju sebuah restoran yang tidak terlalu ramai, agar bisa lama nongkrongnya dan ada temanku pengen cumi ricanya .
Kami berlima menuju kesana sekitar pk . 14.00, makan siang dengan sayur baby kalian, sapo tahu Jepang dan tentunya cumi rica-rica, semua terasa nikmat. Puji syukur semua habis, hanya nasi putih bersisa sedikit, saking sudah kekenyangan.
Kami kelupaan menfoto hidangan karena tiba sudah cukup telat waktu makan . Ini foto setelah makan :
Dilanjutkan bercakap-cakap, kami minta seorang sahabat kami menyusul, karena pas kami telpon dia masih ada rapat di gerejanya.
Jadi kami hanya saling mengucapkan, "Khiong Hie" pada mamanya.
Sambil menunggu kami lanjutkan minum yang segar berupa juice jambu dan sirsak. Akhirnya menjelang sore, teman kami pun datang.
Setelah seorang sahabat muda kami datang, kegembiraan pun bertambah, kami pesan 1 menu tambahan yaitu soun goreng sea food.
Tuhan memang Maha Baik, tagihan pun mendapat diskon sebesar 10% karena ternyata sahabat paling senior di foto tersebut merupakan besan dari pemilik restoran.
Kami berenam berpisah terburu -buru karena hendak ke gereja terdekat supaya tidak terlambat.
Puji syukur merayakan Imlek bersama sahabat, saya akhiri dengan beribadah di rumah Tuhan dengan 2 sahabatku, Susi dan Ivana.
Berikut foto bersama pastor paroki Gereja Katolik Santo Gabriel -Sumber Sari, Bandung, yaitu Pst. Lambert, SSCC .
Amsal 17:17
Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi saudara dalam kesukaran.
Umumnya pada hari Imlek tentunya kita berkumpul bersama keluarga. Berhubung hari Imlek jatuh di hari Jumat, maka penulis pada kesempatan ini ingin berbagi kisah lain berkumpul bersama sahabat pada hari hari masih suasana Imlek .
Minggu siang, kami berkumpul di gereja dan berangkatlah memesan mobil via on line menuju sebuah restoran yang tidak terlalu ramai, agar bisa lama nongkrongnya dan ada temanku pengen cumi ricanya .
Kami berlima menuju kesana sekitar pk . 14.00, makan siang dengan sayur baby kalian, sapo tahu Jepang dan tentunya cumi rica-rica, semua terasa nikmat. Puji syukur semua habis, hanya nasi putih bersisa sedikit, saking sudah kekenyangan.
Kami kelupaan menfoto hidangan karena tiba sudah cukup telat waktu makan . Ini foto setelah makan :
Dilanjutkan bercakap-cakap, kami minta seorang sahabat kami menyusul, karena pas kami telpon dia masih ada rapat di gerejanya.
Jadi kami hanya saling mengucapkan, "Khiong Hie" pada mamanya.
Sambil menunggu kami lanjutkan minum yang segar berupa juice jambu dan sirsak. Akhirnya menjelang sore, teman kami pun datang.
Setelah seorang sahabat muda kami datang, kegembiraan pun bertambah, kami pesan 1 menu tambahan yaitu soun goreng sea food.
Tuhan memang Maha Baik, tagihan pun mendapat diskon sebesar 10% karena ternyata sahabat paling senior di foto tersebut merupakan besan dari pemilik restoran.
Kami berenam berpisah terburu -buru karena hendak ke gereja terdekat supaya tidak terlambat.
Puji syukur merayakan Imlek bersama sahabat, saya akhiri dengan beribadah di rumah Tuhan dengan 2 sahabatku, Susi dan Ivana.
Berikut foto bersama pastor paroki Gereja Katolik Santo Gabriel -Sumber Sari, Bandung, yaitu Pst. Lambert, SSCC .
Amsal 17:17
Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi saudara dalam kesukaran.
Comments
Post a Comment