Catatan kecil bersama Tuhan part 12 : Tuhan jagalah hati kami !

   

Meski Tuhan mengingatkan untuk tinggal tenang dalam Tuhan, tetap saja secara manusiawi maunya kalau ketemu problem inginnya cepat-cepat selesaikan perkaranya.

      Kadang sulit ambil sikap seperti Maria(sahabat Yesus, Maria saudara Marta).
Maria telah memilih bagian yang terbaik (Lukas 10:42a)
        Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataanNya. (Lukas 10:39b).
         Yesus sampai menjawab Marta katanya : Marta, Marta engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara. (Lukas 10:41)

          Coba renungkan kita tergolong tokoh Maria atau Marta?
           Praktek tindakan mana yang terbaik Maria atau Marta?

          Sebenarnya saat sore hari dengar suatu khotbah via YouTube. Aku mendapat suatu hal baru yaitu : Tuhan pasti save the best for last. Artinya ia sudah menyimpan yang terbaik yang pada akhirnya yang terbaiklah yang akan kita dapat. Save the best for last.
Tentunya sesuai waktu Tuhan.

          Tapi tetap saja menjelang malam, eh ujian kesabaran terjadi, ujian cobaan supaya hati tidak kesal, dll.  Puji Tuhan lewat catatan kecil ini bisa curhat berkomunikasi sama Tuhan.
   
           Rencana mau sharing panjang ternyata singkat aja yah. Maafkan kekurangan yang ada. Ia yang paling mengetahui kelemahan kita tapi tetap mengasihi kita anak anakNya.

          Semoga hati kita semakin mencintai Nya lebih dari segalanya. Ayo kita naikan satu pujian sekaligus sebagai doa kita pada Tuhan :

 Hanya dekat kasihMu Bapa,
 jiwaku pun tentram.
 Engkau menerimaku dengan sepenuhnya.

Walau dunia melihat rupa
Namun kau memandangku.
Sampai kedalaman hatiku.

Tuhan inilah yang ku tahu
Kau mengenal hatiku
Jauh melebihi semua yang terdekat sekalipun.


Tuhan inilah yang ku mau,
 Kau menjagaku hatiku
Supaya kehidupan memancar senantiasa.



Love you all. ,😍😘😊


Comments

Popular posts from this blog

Doa Legio Maria, Doa Tessera, Doa Catena Legionis, Doa Untuk Memohon Beatifikasi Hamba Allah Frank Duff

Retret Awal Lembah Karmel Cikanyere, My diary with God part 90

Catatan bersama Tuhan part 59 : Loh Hati