Catatan kecil bersama Tuhan part 9 : Pengen Kulit Mulus Berseri & Wanita versi Amsal 31



       Hari ini tepatnya saat pagi hari Roh Kudus menginsipasiku untuk bersyukur saat cuci muka pakai air dingin.

       Aku diingatkan pernah bertanya ke seorang teteh (sebutan wanita dalam bahasa Sunda). Aku bertanya, " Teh, muka teteh sudah putih ditambah mulus rahasianya apa?".
Teteh Suci namanya menjawab, " Pakai air wudhu Ci. "

       "Wah benar juga," spontan kujawab.
Kejadian tersebut sudah lama, tapi pagi ini serasa diingatkan untuk senantiasa bersyukur bahkan untuk hal rutin saat mencuci muka pagi hari biasanya hal tersebut aku lakukan biasa saja.

      Tapi hari ini karena Roh Kudus ingatkan perkataan teteh Suci jadi aku bersyukur pada Tuhan untuk bisa mencuci muka dengan air bersih, bisa punya sabun muka. Jadi besok besok pas cuci muka aku mau ingat Tuhan juga.

     Bayangkan teteh Suci yang menjalankan shalat 5 waktu saja pastinya saat berwudhu merasakan indahnya beribadah mendekatkan diri pada Allah. Kita yang tidak pernah Tuhan tuntut berdoa sudah sepatutnya belajar hal hal baik dari sesama kita.

     Semoga keindahan wajah wanita bisa memancarkan kemuliaan Tuhan dan semata karena kebaikan, kemurahan, kasih sayangNya pada kita.

      Tapi dalam kesempatan ini aku juga ingin berbagi tipe ideal wanita yang sering kuidamkan dalam wanita amsal 31. Ayo kita sama sama belajar dan membacanya.






Puji-pujian untuk isteri yang cakap.
Amsal 31: 10-31

istri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata. 

Hati suaminya percaya kepadanya, suaminya tidak akan kekurangan keuntungan.

 Ia berbuat baik kepada suaminya dan tidak berbuat jahat sepanjang umurnya.

 Ia mencari bulu domba dan rami, dan senang bekerja dengan tangannya.

  Ia serupa kapal-kapal saudagar, dari jauh ia mendatangkan makanannya. 

Ia bangun kalau masih malam, lalu menyediakan makanan untuk seisi rumahnya, dan membagi-bagikan tugas kepada pelayan-pelayannya perempuan.

  Ia membeli sebuah ladang yang diingininya, dan dari hasil tangannya kebun anggur ditanaminya.

  Ia mengikat pinggangnya dengan kekuatan, ia menguatkan lengannya.

 Ia tahu bahwa pendapatannya menguntungkan, pada malam hari pelitanya tidak padam.

 Tangannya ditaruhnya pada jentera, jari-jarinya memegang pemintal.

  Ia memberikan tangannya kepada yang tertindas, mengulurkan tangannya kepada yang miskin. 

Ia tidak takut kepada salju untuk seisi rumahnya, karena seluruh isi rumahnya berpakaian rangkap.

  Ia membuat bagi dirinya permadani, lenan halus dan kain ungu pakaiannya. 

Suaminya dikenal di pintu gerbang, kalau ia duduk bersama-sama para tua-tua negeri.

 Ia membuat pakaian dari lenan, dan menjualnya, ia menyerahkan ikat pinggang kepada pedagang. 

Pakaiannya adalah kekuatan dan kemuliaan, ia tertawa tentang hari depan.

 Ia membuka mulutnya dengan hikmat, pengajaran yang lemah lembut ada di lidahnya.

  Ia mengawasi segala perbuatan rumah tangganya, makanan kemalasan tidak dimakannya.

 Anak-anaknya bangun, dan menyebutnya berbahagia, pula suaminya memuji dia: 

Banyak wanita telah berbuat baik, tetapi kau melebihi mereka semua.

  Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan Tuhan dipuji-puji. 

Berilah kepadanya bagian dari hasil tangannya, biarlah perbuatannya memuji dia di pintu-pintu gerbang!

Amsal 31:10‭-‬31 TB
https://bible.com/bible/306/pro.31.10-31.TB

Comments

Popular posts from this blog

Doa Legio Maria, Doa Tessera, Doa Catena Legionis, Doa Untuk Memohon Beatifikasi Hamba Allah Frank Duff

Retret Awal Lembah Karmel Cikanyere, My diary with God part 90

Catatan bersama Tuhan part 59 : Loh Hati