Catatan kecil bersama Tuhan part 35 : Belajar dari Rajawali (Tamat)

Hari ini bagian terakhir belajar dari Rajawali.

Tak hanya dikenal menjadi burung pemangsa yang terbesar di dunia, burung Rajawali juga dikenal sebagai burung yang memiliki umur panjang. Mereka bisa hidup sampai dengan lebih dari 75 tahun, namun tingkat reproduksi mereka lambat.

Untuk mencapai umur yang panjang, burung rajawali harus melakukan transformasi yang menyakitkan, atau usia mereka hanya sampai 40 tahun.

Sebab saat umur 40 tahun paruh rajawali juga begitu bengkok serta panjang sampai dengan mencapai lehernya sehingga ia kesulitan memakan mangsanya.

Cakar-cakarnya juga tidak tajam lagi. Kemudian bagian bulu pada sayapnya sudah begitu tebal jadi merasa sulit untuk dapat terbang tinggi.

Di dalam melakukan transformasi, saat burung rajawali mencapai umur 40 tahun, untuk dapat hidup lebih panjang, 35 tahun lagi, dia harus melewati transformasi tubuh yang cukup menyakitkan.

Rajawali harus menentukan pilihan dalam melewati transformasi yang menyakitkan itu atau ia akan mati. Sebab tidak dapat makan dan tak bisa mencari makan.

Jika burung rajawali memilih untuk melakukan transformasi maka ia harus terbang mencari pegunungan yang tinggi. Selanjutnya membangun sarang pada puncak gunung.

Selanjutnya dia akan mematuk-matuk paruhnya pada bebatuan di gunung jadi bagian paruhnya lepas. Setelah beberapa lama paruh baru akan tumbuh lagi.

Lalu menggunakan paruhnya yang baru itu ia akan mencabut kukunya satu persatu serta menunggu sampai tumbuh kuku baru yang semakin tajam.

Dan pada saat kuku-kuku itu sudah tumbuh ia akan mencabut bulu sayapnya sampai rontok semua serta menunggu bulu-bulu baru tumbuh pada sayapnya.
Ketika semua itu telah dilewati, rajawali itu dapat terbang kembali dan menjalani kehidupan normalnya. Begitulah transformasi menyakitkan yang harus dilewati oleh seekor burung rajawali selama kurang lebih setengah tahun.

Hal unik lainnya Rajawali tahu tepatnya kapan ajalnya tiba … maka ia memiliki “upacara” tersendiri dalam menyerahkan dirinya kepada Yang Maha Kuasa…Ia mencari tempat di mana matahari terlihat paling bulat dan jelas… lalu ia membentangkan sayapnya selebar-lebarnya dan saat itulah akhir hidupnya…

       Seringkali supaya kita dapat bertahan, kita harus melewati sebuah perubahan, terkadang kita harus membuang kenangan, kebiasaan dan semua tradisi kerja kita yang lama. Hanya dengan terbebas dari beban masa lalu, kita dapat memulai hidup yang baru.

PERUBAHAN TIDAK DAPAT DILAKSANAKAN, TANPA MENIMBULKAN KETIDAK NYAMANAN,

Tapi Percayalah, jika TUHAN YESUS yang mengubah kita, maka semuanya akan menjadi sempurna.
Amin

        Tulisan di atas banyaknya aku kutip jadi merasa kurang gregetnya. Tapi puji syukur banyak hal yang diperoleh saat belajar tentang burung Rajawali.

          Dari pelajaran transformasi sang rajawali maka aku sambungkan sbb :

          Sebenarnya Tuhan mengetahui karunia dan talenta apa yang ada pada setiap kita.
Sebab ia mengenali betul apa bidang keahlianmu dan Ia akan melakukan segala sesuatu yang diperlukan untuk membuat Anda masuk ke dalam rencana IlahiNya.

           Anda akan tercengang melihat apa yang telah mampu Anda lewati ketika Tuhan memberimu sedikit tekanan agar Anda keluar dari zona nyaman dan masuk ke dalam zona iman.  (Mencapai Potensi Hidup yang Maksimal-Joel Osteen).

II Timotius 4:14-15
Jangan lalai dalam mempergunakan karunia ya g ada padamu, yang telah diberikan kepadamu oleh nubuat dan dengan penumpangan tangan sidang penatua. Perhatikanlah semuanya itu, hiduplah di dalamnya supaya kemajuannya nyata kepada semua orang.


Kita selalu perlu campur tangan Tuhan dalam hidup kita, membentuk hati kita layak bagiNya





Comments

Popular posts from this blog

Doa Legio Maria, Doa Tessera, Doa Catena Legionis, Doa Untuk Memohon Beatifikasi Hamba Allah Frank Duff

Retret Awal Lembah Karmel Cikanyere, My diary with God part 90

Catatan bersama Tuhan part 59 : Loh Hati