Catatan kecil bersama Tuhan part 38 : Abigail... perempuan itu bijak

    Sewaktu mulai menulis, aku sempat berpikir meskipun hari ini mendengar renungan audio sebanyak dua kali. Karena hari ini cukup repot maka banyak lupanya apa yang didapat.

      Aku sampai berpikir hari ini belajar apa yah ternyata setelah dipikir-pikir o iya tentang kesetiaan.

       Nah mungkin pengalaman aku juga banyak dialami orang lain. Misalnya baru saja denger Firman atau pengajaran tapi karena kesibukan kita apa yang sudah kita dengar atau baca terlupakan. Kalau sudah lupa apalagi mau praktek yah !

        Puji Tuhan bahwa aku ada blog menulis catatan kecil ini maka aku tulis hari ini bahwa tadi pagi aku belajar tokoh wanita baru yaitu Abigail.

       Ada yang tahu siapa Abigail? Silakan bisa dibuka dalam 1 Samuel 25.

Saat membuka renungan tentang Abigail senang sekali karena judulnya
Abigail ... perempuan itu bijak 1 Samuel 25:3

Abigail ketika suaminya sembrono membahayakan nyawa seluruh isi rumahnya dengan menolak berbaik hati pada Daud yang berkuasa. Abigail bertindak cepat menenangkan amarah Daud dan menyelamatkan suami, pelayan-pelayannya dan dirinya.

Sifat mempesona Abigail adalah kesetiaan. Loyalitasnya, kepercayaannya, keteguhan dan keandalannya dalam kesetiaan kepada Firman Allah dan orang-orang dalam hidupnya.

Nah bagi kita, putri Allah. Mungkin ada waktu dimana hidup kita ada dibawah atau merasa kotor oleh dosa. Tapi kesetiaan kita kepada Allah - apapun situasi yang dihadapi maka kita akan bersinar terang saat kita tetap "dapat dipercayai dalam segala hal" (1 Tim 3:11)

Kiranya kita tidak pernah meremehkan kecemerlangan dan keindahan kesetiaan di mata Allah, karena Allah lebih peduli akan kesetiaan kita terhadap standarNya daripada keberhasilan kita di mata dunia ! Bukan apa kata dunia tapi apa kata Tuhan.

Kiranya segala kendali hidup kita apa yang sedang kita pergumulan bawa kepada Tuhan biar Tuhan yang mengendalikan hidup kita.

Belajar bijak seperti Abigail yang mampu mempraktekan Firman Tuhan dalam hidupnya.

Semoga teladan salah seorang tokoh wanita dalam Alkitab ini menginspirasi kita para wanitanya Tuhan.

Proses berubah ke arah yang Tuhan mau.
Belajar rendah hati, menjadi bijak, sungguh proses belajar tidak ada habisnya namun bersama Tuhan yang mengasihi kita memberikan kekuatan kita akan lalui dengan hati bersyukur dan bersukacita. Amin







Comments

Popular posts from this blog

Doa Legio Maria, Doa Tessera, Doa Catena Legionis, Doa Untuk Memohon Beatifikasi Hamba Allah Frank Duff

Retret Awal Lembah Karmel Cikanyere, My diary with God part 90

Catatan bersama Tuhan part 59 : Loh Hati